Politaborneo.com, Puruk Cahu – Apa yang berada dibenak masyarakat ketika sebuah jabatan abdi negara akan bertugas di wilayah timur di Republik Indonesia yakni Papua. Namun, tidak demikian apabila berbicara tentang pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebelumnya, pada Kamis (30/3) kemarin Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono telah memberangkatkan 555 prajurit TNI terpilih yang tergabung dalam Satgas Operasi Pam Wil Obvitnas PT Freeport Indonesia ke wilayah Papua, dimana dari 555 prajurit tersebut terdapat 69 prajurit merupakan dari Kipan C Yonif Raider 631/Atg Puruk Cahu.
Sebagai yang dituakan dalam 69 prajurit terpilih dari Kipan C Yonif Raider 631/Atg, Serka Andika Fajar. K memohon do’a kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Murung Raya (Mura) agar dapat menjalankan tugas Operasi Pam Obvitnas PT Freeport Indonesia di wilayah Papua.
“Tugas adalah suatu kebanggan bagi prajurit-prajurit pilihan dan akan melaksanakan tugas selama 9 bulan dan kemungkinan paling lama 12 bulan kami dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada NKRI dan turut mengamankan objek vital Nasional PT Freport Indonesia aset terbesar Indonesia,” ucapnya, Jumat (31/3/2023).

Keberangkatan Satgas Yonif R 631/Atg dipimpin oleh Letkol Inf Dwi Harry Wibowo selaku Dansatgas yang akan menggantikan Batalyon Infanteri 405/SK dengan menerima bendera yang diserahkan secara langsung oleh Panglima TNI yang disaksikan Danrem, Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng, Dewan Adat Dayak Kalteng, Kakanwil Kemenkumham Kalteng dan Kejati Kalteng.
“Alhamdulillah, kami dari prajurit Kipan C Yonif Raider 631/Atg merasa mendapatkan kehormatan bahwa pada upacara pemberangkatan di lepas langsung oleh Bapak Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono beserta Jajaran Mabes TNI guna menumbuhkan semangat dan perjuangan kami dalam menjalankan tugas,” kata Serka Andika Fajar.
Didalam penyampaian Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono bahwa kendati saat ini kondisi Papua secara umum relatif kondusif, tetapi di beberapa wilayah masih terjadi gangguan keamanan dari kelompok bersenjata, termasuk daerah operasi yang akan ditempati nantinya.
“Oleh karena itu TNI harus hadir untuk membantu pemerintah, dalam upaya percepatan pembangunan kesejahteraan di wilayah Papua,” kata Panglima TNI.
Untuk itu, Laksamana TNI Yudo Margono meminta prajurit senantiasa mengasah selalu naluri tempur dan menjaga kesiapsiagaan serta kewaspadaan setiap saat. Jangan pernah lengah sedikit pun terutama saat melaksanakan kegiatan binter, harus tetap ada unsur pengamanan yang siaga setiap saat. (PBC/Red)